Tidak lupa juga saya menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN dalam maupun luar negeri di mana pun anda berada; salam persekutuan, mari kita mohon kemurahan TUHAN supaya kiranya TUHAN meneguhkan setiap hati kita masing-masing lewat pembukaan firman yang akan kita terima. Selanjutnya, menjelang datangnya hari TUHAN, kita semakin giat di dalam kegiatan Roh kita masing-masing.
Segera kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari Study Yusuf.
Kejadian 41:35
(41:35) Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.
Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik. Tahun ini adalah tahun perkenanan TUHAN, bukan? Tahun ini adalah tahun-tahun yang baik, tahun di mana kita mendapatkan kesempatan untuk memperoleh kelimpahan pembukaan Firman TUHAN.
Kesimpulan dari Kejadian 41:35 ialah menimbum gandum yang dikumpulkan, serta menyimpannya.
Mereka melakukan hal itu selama 7 (tujuh) tahun kelimpahan, disebutlah itu tahun-tahun yang baik. Tahun-tahun ini adalah tahun perkenanan TUHAN sebagai tahun-tahun yang baik untuk mengumpulkan pembukaan firman dengan limpah bagi kita.
Jadi, demikian juga dengan kita di hari-hari terakhir ini harus memanfaatkan kesempatan yang masih ada ini untuk mengumpulkan gandum dari sorga.
Amsal 3:1-3
(3:1) Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, (3:2) karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. (3:3) Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Istilah “menimbum gandum serta menyimpannya”, berarti; Firman Allah mendapat tempat di dalam hati kita masing-masing, sama artinya; firman sudah menjadi daging, karena sudah menjadi praktek sehari-hari, sudah dilakukan.
Kita kembali membaca Kejadian 41:35.
Kejadian 41:35
(41:35) Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.
“ ... Menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.”
Saat ini kita berada di kota Allah, kota kudus, dengan kata lain; berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, dengan maksud untuk menimbun gandum atau menikmati pembukaan Firman Allah secara limpah.
Setelah kita menikmati pembukaan firman dengan limpah, selanjutnya di sini dikatakan: “serta menyimpannya”.
Menyimpannya, artinya; firman itu sudah menjadi daging, firman sudah mendapat tempat di dalam hati, atau firman itu sudah dilakukan.
Kejadian 41:36
(41:36) Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu".
Tujuan “menimbun serta menyimpan gandum” ialah; untuk menjadi persediaan di dalam menghadapi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terelakkan lagi -- sebab hal itu akan terjadi --.
Menjelang kedatangan TUHAN, suatu kali nanti dunia ini akan menghadapi kesukaran yang hebat, karena kelaparan hebat yang akan terjadi selama 1 (satu) kali 7 (tujuh) masa atau 7 (tujuh) lamanya. Dengan demikian, nubuatan Yusuf ini akan digenapkan.
Wahyu 1:1-2
(1:1) Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. (1:2) Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
Di sini kita perhatikan: Rasul Yohanes bersaksi tentang segala sesuatu yang telah dilihatnya, termasuk suatu kegerakan besar akan terjadi, sesuai dengan apa yang dia lihat seperti yang sudah dinubuatkan oleh Yusuf, lewat peristiwa Yusuf.
Suatu kegerakan besar akan terjadi sesuai nubuatan Yusuf, dan itu diperlihatkan oleh TUHAN kepada Rasul Yohanes di pulau Patmos. Dan tentu saja kita bersyukur, sebab apa yang dituliskan oleh Rasul Yohanes kepada 7 (tujuh) sidang jemaat di Asia kecil, kita juga terima. Dengan kata lain, TUHAN juga memperlihatkan apa yang akan terjadi di depan, TUHAN memperlihatkan suatu kegerakan yang besar, termasuk 7 (tujuh) tahun kelaparan yang akan menimpa, yang akan terjadi menjelang datangnya hari TUHAN. Ini yang patut kita syukuri.
Wahyu 1:3
(1:3) Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
“Berbahagialah”, yaitu orang yang membaca dan orang yang mendengarkan firman yang dinubuatkan, serta menurutinya atau serta menyimpannya. Mengapa demikian? Sebab waktunya sudah dekat, yaitu kegenapan hari TUHAN yang akan terjadi.
Jadi, persis seperti peristiwa Yusuf. Tugas dari penilik-penilik ialah mengumpulkan gandum dan menimbunnya, serta menyimpannya. Jadi, kita harus menikmati timbunan, yakni; kelimpahan pembukaan firman, serta menurutinya (melakukannya) = serta menyimpannya.
Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas: “Berbahagialah”. Siapakah mereka yang berbahagia yang dimaksud di sini oleh Rasul Yohanes? Yaitu orang yang membaca dan orang yang mendengarkan firman yang dinubuatkan -- termasuk nubuatan dari pada Yusuf ini --, serta menurutinya = menyimpannya. Mengapa demikian? Sebab waktunya sudah dekat.
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, termasuk nubuatan Yusuf, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya. Apa yang dimaksud “menuruti” ? Menuruti = menyimpannya. Kalau kita turuti firman, berarti firman terpelihara, tersimpan dengan baik.
Kita berdoa, supaya Firman Allah yang kita dengar, yang kita terima; yang sudah dibaca dan kita dengar, selanjutnya serta kita turuti, serta disimpan dengan baik (dilakukan dengan baik). Orang yang semacam ini nanti akan berbahagia. Mengapa? Kita akan kaitan dengan Amsal 7.
Amsal 7:1-3
(7:1) Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu. (7:2) Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. (7:3) Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, pegang perkataan TUHAN, dan simpanlah perintahku dalam hatimu. Berpeganglah pada perintahku -- diulang lagi: pegang Firman TUHAN, lakukan Firman TUHAN --, dan engkau akan hidup -- konsekuensinya ialah pasti hidup --. Diulangi kembali; simpanlah ajaranku -- pegang, berarti; simpan dan lakukan --, seperti biji matamu. Pelihara, lakukan dengan baik, seperti biji mata. Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu, dimeteraikan pada loh daging.
Melakukan atau menuruti Firman Allah = Menyimpan Firman Allah seperti biji mata.
Amsal 7:4-5
(7:4) Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu, (7:5) supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.
Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu -- hikmat dan pengertian menjadi saudara, menjadi kerabat yang terdekat --, supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya. Suatu kegerakan terjadi, kelaparan hebat terjadi di depan mata, tetapi lihat; perlindungan, pertolongan dari hikmat, dari yang kita jadikan sebagai saudara.
Kiranya, kita menjadikan;
- Hikmat atau pembukaan Firman Allah sebagai saudara.
- Pengertian kita jadikan sebagai sanak atau keluarga yang terdekat, lebih dekat dari keluarga yang terdekat; TUHAN-lah segalanya.
Mengapa harus demikian? Karena pembukaan Firman Allah berkuasa untuk melindungi kehidupan anak-anak TUHAN terhadap 2 (dua) perempuan. Siapa 2 (dua) perempuan tersebut?
1. Perempuan jalang = Babel. Jelas, hal itu menunjuk kepada; antikris, sesuai dengan Wahyu 17:15.
Kalau mungkin baru malam ini saudara mendengarkan Firman Allah, Pengajaran Mempelai, tetap bersabar, bertahan, jangan saudara langsung mengambil suatu keputusan, yang mungkin karena susah untuk dipahami, tetapi bersabar saja, sebab ini terkait dengan kegerakan besar yang akan terjadi, yakni nubuatan Yusuf, di mana sesudah 7 (tujuh) tahun kelimpahan akan dilanjutkan dengan 7 (tujuh) tahun kelaparan yang hebat. Jadi, saudara bersabar saja.
Jikalaupun saya mengatakan bahwa;
- Perempuan jalang = Babel. Jelas, itu menunjuk; antikris, terkait dengan Wahyu 17:15, saudara bersabar saja.
- Demikian juga, perempuan asing yang licin perkataannya à Nabi-nabi palsu.
Mari kita melihat atau memeriksa kedua perempuan tersebut.
Pendeknya: 4 (empat) jenis binatang ...
Dalam pembagiannya:
- Kombinasi dari 3 (tiga) jenis binatang yang pertama, itulah antikris, binatang yang keluar dari dalam laut.
- Kemudian ditambah 1 (satu) binatang ganas, binatang buas, itulah serigala.
Jadi, perempuan jalang (antikris) dan perempuan asing (nabi palsu) -- yang merupakan kombinasi dari 3 jenis binatang + 1 binatang buas (serigala) – akan bersatu dan berusaha mengejar serta menghancurkan gereja TUHAN, mempelai perempuan TUHAN.
Ini harus diperhatikan, dicamkan dengan baik, jangan diabaikan begitu saja.
Amsal 17:17
(17:17) Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Perhatikan baik-baik: Hikmat atau pembukaan Firman Allah dalam urapan Roh Kudus;
- Adalah sahabat yang menaruh kasih setiap waktu bagi kita. Itu merupakan sahabat bagi kita, sebab dia akan menaruh kasih setiap waktu. Jadi, bukan hanya sesaat, tetapi setiap waktu.
- Akan menjadi kerabat atau saudara yang terdekat dari saudara-saudara sedaging, dan dia akan menjadi kerabat dalam kesukaran-kesukaran kita.
“Saudara sedaging terdekat” dia hanya mampu menolong kita dalam kesukaran, mungkin dalam kesukaran satu perkara (kesukaran keuangan, misalnya), tetapi itu pun tidak selamanya. Tetapi pembukaan Firman, ia akan tampil menjadi kerabat, menjadi saudara yang lebih dekat dalam kesukaran-kesukaran yang akan terjadi di depan.
Selanjutnya, kita akan melihat MASA KESUKARAN atau masa kesesakan, sebagai suatu kegerakan yang begitu dahsyat yang akan terjadi di depan mata, dan itu dinubuatkan oleh Daniel 9.
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu".
Mari kita melihat tentang korban sehari-hari ini, dimulai dari tentang: KORBAN SEMBELIHAN dihentikan.
Artinya; penyucian oleh darah salib Kristus sudah tidak akan ada lagi di atas muka bumi ini nanti.
Ibadah yang dihubungkan langsung dengan salib Kristus adalah sarana yang sempurna, sehingga kita boleh mengalami penyucian terdapat dosa. Tiadalah artinya kita menjalankan ibadah di atas muka bumi ini jikalau ibadah dan pelayanan itu tidak dihubungkan langsung terhadap salib, maka ibadah itu merupakan ibadah yang sia-sia, tidak ada artinya. Itu merupakan ibadah kesia-siaan, ibadah yang hanya menghabiskan tenaga, pikiran, waktu, ibadah yang sia-sia.
Kita tiadalah mungkin menjadi suatu kehidupan yang suci apalagi sempurna, jika tanpa penyucian oleh darah salib Kristus. Jadi, patutlah kita mengucap syukur yang dalam dan berterima kasih setinggi-tingginya kepada TUHAN, bilamana suatu ibadah di bumi ini dikerjakan dan lanjut dihubungkan dengan salib Kristus, supaya lewat ibadah itu kita boleh mengalami penyucian untuk selanjunya dibawa kepada kesempurnaan.
DAMPAK NEGATIF apabila korban sembelihan -- atau ibadah yang dihubungkan dengan salib -- dihentikan:
Apabila anak-anak TUHAN pada saat itu sudah terlanjur-lanjur menerima angka 666 (enam ratus enam puluh enam) sebagai cap meterai dari antikris di dahi atau di tangan kanan, maka cap tersebut tidak bisa dihapus lagi.
Mengapa demikian? Karena yang dapat mengampuni dosa, termasuk yang dapat menghapus angka 666 (enam ratus enam puluh enam) hanyalah darah salib Kristus.
Jadi, selagi kita menjalankan ibadah, dan ibadah itu dihubungkan langsung dengan salib, itu adalah kemurahan hati TUHAN, sebab apabila nanti korban sembelihan dihentikan, ibadah yang dihubungkan dengan salib dihentikan, maka anak-anak TUHAN yang telah terlanjur menerima tanda 666 (enam ratus enam puluh enam) di dahi atau pun di tangan kanan sebagai cap meterai dari antikris, maka tanda itu tidak akan bisa dihapus lagi, sudah bersifat permanen. Mengapa? Sebab pada hari itu darah salib Kristus, korban sembelihan sudah dihentikan/tidak ada lagi.
Apa lagi yang bisa menghapuskan tanda 666 (enam ratus enam puluh enam)? Apa lagi yang bisa mengampuni dosa, menyucikan kita dari dosa, selain darah salib? Jadi, jangan kita keliru di dalam hal mengikuti suatu peribadatan di atas muka bumi ini.
Jadi, yang sudah “terdahulu” jangan menjadi “terkemudian”. Yang sudah mendapat belas kasih lewat pembukaan firman sehingga kita memperoleh pengertian, jangan menjadi yang “terkemudian”, sebab yang “terkemudian” akan menjadi yang “terdahulu” suatu kali nanti. Perhatikanlah itu dengan sungguh-sungguh.
Sedangkan, korban sembelihan atau darah salib Kristus pada saat itu sudah dihentikan nanti. Oleh sebab itu,
- Kalau kita mau bersekutu dengan korban sembelihan,
Jadi, kalau kita mau bersekutu dengan korban Kristus atau ibadah yang dihubungkan dengan salib Kristus, sekaranglah waktunya. Jangan ditunda-tunda untuk segera masuk dalam persekutuan yang ditandai dengan darah salib Kristus. Oleh sebab itu, dalam setiap kita mengerjakan ibadah dan pelayanan, junjung tinggi korban Kristus, tidak perlu bersungut-sungut. Sekarang waktunya, ayo, mari kita buktikan bersama-sama di hadapan TUHAN.
Pendeknya: Darah salib Kristus masih berlaku, bahkan sedang bekerja di dalam rumah TUHAN dan sangat gencar untuk mengadakan pengampunan dosa, serta penyucian yang heran terhadap kita masing-masing.
Mari kita lanjut memperhatikan Wahyu 13.
Wahyu 13:11
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
Di sini kita melihat: Binatang yang keluar dari dalam bumi.
Untuk kita bisa mengenal binatang yang keluar dari dalam bumi ini, kita bisa melihat dari wujudnya, yaitu; bertanduk 2 (dua) sama seperti anak domba, tetapi kalau ia berbicara seperti seekor naga ( = Perkataannya licin). Jelas, hal ini menunjuk nabi-nabi palsu = Serigala berbulu domba (Matius 7:15).
Jadi, binatang yang keluar dari dalam bumi adalah nabi-nabi palsu. Mengapa saya katakan itu “nabi palsu”? Karena bisa dilihat dari wujudnya, di mana wujudnya ialah bertanduk dua sama seperti anak domba, sama seperti pribadi Yesus yang adalah HAMBA TUHAN dalam pelayanan-Nya, tetapi yang lucunya, kalau ia berbicara seperti seekor naga. Jelas, kesimpulannya: Binatang yang keluar dari dalam bumi à Nabi-nabi palsu, disebut juga dengan serigala berbulu domba, sesuai dengan Matius 7:15.
Wahyu 13:12
(13:12) Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
Dan seluruh kuasa binatang yang pertama -- itulah antikris di dalam Wahyu 13:1 -- itu dijalankannya di depan matanya. . Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
Selanjutnya, di sini kita melihat: Kuasa dari binatang yang pertama -- itulah antikris -- dijalankan oleh binatang yang keluar dari dalam bumi -- itulah nabi-nabi palsu --, sehingga seluruh bumi menyembah antikris, binatang pertama.
Berarti, dengan demikian, kita dapat mengambil kesimpulan: Antikris bekerja sama dengan nabi-nabi palsu, sebab di sini kita melihat; nabi-nabi palsu melengkapi pekerjaan dari pada antikris.
- Antikris, itulah perempuan jalang (liar) = Babel.
- Sedangkan nabi-nabi palsu, itu adalah perempuan asing (yang licin perkataannya) = Serigala berbulu domba.
Wahyu 13:13
(13:13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
Sampai pada akhirnya, binatang yang keluar dari dalam bumi -- itulah nabi-nabi palsu -- akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia akan menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
Jadi, semua penduduk bumi akan melihat apa yang dikerjakan oleh nabi-nabi palsu, yaitu tanda-tanda yang dahsyat dan api yang diturunkan dari langit, untuk melengkapi pekerjaan dari antikris (binatang pertama).
Maka, sekali lagi saya sampaikan: Nabi-nabi palsu akan bekerja sama dengan antikris. Dan puncaknya nanti, akan kita temukan dalam ayat 16-17.
Wahyu 13:16-17
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
Puncaknya, nabi-nabi palsu menyebabkan semua orang, tanpa terkecuali, akan menerima tanda 666 (enam ratus enam puluh enam) di tangan kanan atau di dahi mereka sebagai cap meterai dari pada antikris.
Kalau akhirnya nanti semua orang menerima tanda 666 (enam ratus enam puluh enam) di tangan kanan atau pun di dahi sebagai cap meterai dari antikris, itu adalah pekerjaan nabi-nabi palsu. Jadi, jelas, nabi palsu ini melengkapi pekerjaan dari antikris, di mana puncaknya ialah menyebabkan semua orang, tanpa terkecuali, akan menerima tanda 666 (enam ratus enam puluh enam) di tangan kanan atau pun di dahi, dan itu merupakan cap meterai dari antikris.
Jadi, “perempun asing” itulah nabi-nabi palsu -- disebut juga serigala berbulu domba -- akan menyebabkan semua orang menerima cap meterai antikris 666 (enam ratus enam puluh enam) di tangan kanan atau pun di dahi. Hal ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Wahyu 13:18
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Yang terpenting di sini ialah hikmat, itulah pembukaan rahasia Firman Allah.
Biarlah gandum yang dipungut itu, dikumpulkan bertimbun-timbun serta menyimpannya, sebab yang terpenting di sini ialah hikmat; yang terpenting di sini ialah pembukaan rahasia Firman Allah. Gandum yang dikumpulkan harus ditimbun, serta menyimpannya, sebab oleh hikmat, oleh pembukaan rahasia firman itu, kita dapat menghitung bilangan binatang itu.
Adapun bilangan binatang itu adalah bilangan seorang manusia.
Jadi, hanya orang yang berhikmat, hanya orang yang menikmati pembukaan rahasia firman dan yang melakukannya yang dapat mengenal gerak dari pada perempuan Babel -- perempuan jalang atau perempuan pelacur -- dan gerak dari pada perempuan asing -- itulah nabi-nabi palsu atau disebut serigala yang berbulu domba --.
Apa yang diperlihatkan oleh TUHAN kepada Rasul Yohanes di pulau Patmos, sekarang sudah TUHAN perlihatkan kepada kita. Maka, kalau ada satu orang yang binasa dari antara kita, kita tidak bisa mempersalahkan TUHAN lagi.
Jadi, sudah sangat jelas, dalam Amsal 7:4-5, bahwa;
- Perempuan jalang, itulah antikris.
- Hikmat harus kita jadikan sebagai saudara.
Yang terpenting adalah hikmat. Ingat itu; Yang terpenting adalah pembukaan firman.
Jadi, inti dari ibadah adalah pembukaan firman, yang walaupun diawali dengan puji-pujian.
- Jangan kita datang dalam setiap pertemuan ibadah hanya sekedar menantikan mujizat-mujizat;
- Jangan kita datang di tengah peribadatan hanya untuk menantikan suatu berkat-berkat jasmani, lalu saudara heran ketika seorang hamba TUHAN sibuk mengadakan mujizat-mujizat, termasuk mengadakan sidang jemaat rubuh-rubuh dalam setiap pertemuan ibadah… Matius 7:21-23.
Mari;
- Dengan kemurnian di hati inilah, kita bisa jadikan hikmat sebagai saudara.
- Dengan kemurnian dan kesucian di hati inilah, kita dapat jadikan pengertian dari pembukaan firman sebagai kerabat, sebagai sanak saudara terdekat.
Itulah tentang korban sembelihan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi, apabila dihentikan.
Sekarang, tentang: KORBAN SANTAPAN dihentikan.
Korban santapan, ini jelas berbicara tentang; Firman Allah, yang pada akhirnya nanti firman itu akan dihentikan, tidak akan ditemukan lagi di atas muka bumi ini, sesuai dengan nubuatan dari nabi Amos 8:11-14.
Inilah nubuatan yang akan digenapi tadi, di mana suatu kali nanti akan terjadi kelaparan yang dahsyat, bukan kelaparan akan makanan, bukan kehausan akan minuman, tetapi kelaparan akan Firman Allah = korban santapan dihentikan = Firman Allah dihentikan di atas muka bumi ini.
Jadi, selagi kita dapat mendengarkan atau menerima serta menikmati korban santapan, atau selagi Firman Allah masih diperdengarkan, mari kita santap, mari kita nikmati begitu rupa, jangan bosan menyantap Firman Allah sebagai makanan rohani kita.
AKIBAT yang akan ditimbulkan bila korban santapan dihentikan:
- Orang akan mengembara dari laut ke laut. Berarti, yang ditemukan adalah ajaran dari antikris.
Tujuan mereka mengembara dan menjelajah adalah untuk mencari Firman TUHAN tetapi mereka tidak akan mendapatkannya lagi, sebab firman itu sudah tidak ada lagi dari atas muka bumi ini, sebab korban santapan sudah dihentikan, sehingga ketika mereka mengembara dari laut ke laut, menjelajah dari utara ke timur mereka tidak akan menemukan lagi.
Mengapa? Karena Firman Allah yang besar dan berkuasa itu sudah menjadi sayap burung nasar yang besar, dan sudah diberikan kepada mempelai perempuan, sehingga mempelai perempuan diterbangkan ke padang belantara untuk dipelihara selama 3.5 (tiga setengah) tahun, jauh dari mata ular.
Pembukaan Firman Allah dalam urapan Roh-El Kudus sudah diberikan kepada mempelai perempuan, sudah menjadi sayap burung nasar yang besar untuk menerbangkan mempelai perempuan TUHAN ke padang belantara, sehingga di sana mempelai perempuan mendapat pemeliharaan selama 3.5 (tiga setengah) tahun.
Bukankah ini adalah suatu perkara besar, yang sudah TUHAN perlihatkan kepada kita, sebagaimana TUHAN memperlihatkan kepada Rasul Yohanes? Inilah kegerakan yang besar itu yang akan terjadi di depan telah diperlihatkan kepada Rasul Yohanes di Pulau Patmos.
Kalau saudara masih bisa menikmati yang ada ini, saudara mendapat gaji tiap bulan dan menikmatinya, lalu saudara bersikap seolah-olah tidak ada TUHAN, dengan cara mengabaikan pembukaan firman, hati-hati; suatu kali nanti, yang ada ini ( = langit bumi) akan berlalu. Oleh sebab itu, manfaatkan yang ada ini hanya untuk kemuliaan TUHAN.
Mereka yang mengembara dan menjelajah untuk mencari firman tetapi tidak menemukannya lagi, akhirnya mereka rebah dan lesu, tidak akan bangkit-bangkit. Mengapa? Karena firman Allah yang besar dalam urapan Roh Kudus itu sudah menjadi sayap burung nasar yang besar, dan itu sudah diberikan kepada mempelai perempuan untuk menerbangkannya ke padang belantara, lalu dipelihara selama 3.5 (tiga setengah) tahun.
Biarlah hikmat yakni; pembukaan Firman Allah dalam urapan Roh Kudus itu menjadi sayap burung nasar besar untuk selanjutnya diberikan kepada kita masing-masing, sehingga manakala terjadi 1 (satu) kali 7 (tujuh) masa, itulah kesukaran besar yang akan terjadi di atas muka bumi ini, selama 7 (tujuh) tahun lamanya, maka kita terpelihara. Itulah nubuatan dari peristiwa yang dialami oleh Yusuf.
Daniel 9:20
(9:20) Sementara aku berbicara dan berdoa dan mengaku dosaku dan dosa bangsaku, bangsa Israel, dan menyampaikan ke hadapan TUHAN, Allahku, permohonanku bagi gunung kudus Allahku,
Sementara, 7 (tujuh) masa atau 7 (tujuh) tahun kelaparan itu akan dibagi menjadi 2 (dua) bagian.
BAGIAN YANG PERTAMA, itulah 3.5 (tiga setengah) tahun yang pertama. Yang terjadi di situ ialah:
1. Untuk melenyapkan kefasikan.
Barulah BAGIAN YANG KEDUA, itulah 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua. Pada pertengahan masa yang kedua, akan terjadi juga 3 (tiga) perkara yang hebat:
1. Untuk mendatangkan keadilan yang kekal.
“Untuk mendatangkan keadilan yang kekal.” Mungkin hari ini kita tidak mendapatkan keadilan di dunia ini, karena keadilan itu datangnya hanya dari TUHAN. Tetapi sekalipun kita menderita karena tidak mendapatkan keadilan di atas muka bumi ini, tetaplah pikul salib, sampai kita memperoleh keadilan kekal.
“Untuk menggenapkan penglihatan dan nabi” Suatu kali nanti, TUHAN akan menggenapi penglihatan-penglihatan Daniel juga menggenapi apa yang diperlihatkan oleh TUHAN kepada Rasul Yohanes di pulau Patmos, sampai tampilnya “Nabi Besar” yang bersifat kekal, itulah pribadi TUHAN Yesus Kristus.
“Untuk mengurapi Yang Maha Kudus” Hati saya terharu untuk yang ketiga ini, yaitu untuk mengurapi Yang Maha Kudus, itulah pribadi Yesus Kristus, Anak Domba yang telah disembelih, akhirnya tampil menjadi Pemimpin Agung untuk selama-lamanya, sifatnya kekal.
Daniel 9:26
(9:26) Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.
Tetapi pada akhirnya, setelah lewat 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua atau pertengahan 7 (tujuh) masa yang kedua itu, untuk mendatangkan keadilan dan kekekalan, kemudian untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan yang terakhir ialah untuk mengurapi Yang Maha Kudus, Dia akan tampil sebagai Raja di atas segala raja.
Biarlah kiranya kita tetap ada di tengah ibadah dan pelayanan untuk mendapatkan pengurapan dari Allah, supaya kita kelak menjadi sama dengan Dia oleh karena pengurapan-Nya. Demikian juga, biarlah kiranya kita menghadap Allah lewat ibadah yang dihubungkan dengan salib. Inilah waktu yang tepat bagi kita untuk mendapatkan pengampunan terhadap dosa, sampai penyucian terhadap dosa, sebab itu merupakan jalan sampai kepada kesempurnaan.
Yesus adalah Jalan, Kebenaran, hidup sempurna, sampai akhirnya tampilnya Yang Maha Kudus, Dia Yang Diurapi tampil sebagai Raja untuk selama-lamanya.
Wahyu 11:15
(11:15) Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya".
Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, sangkakala yang terakhir akan ditiup, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: Apa katanya pada saat Sangkakala yang terakhir akan ditiup? "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya dalam pengurapan yang kekal, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
Jadi, penggenapan ini terjadi pada saat sangkakala yang terakhir ditiup. Biarlah kita bersyukur, sebab akhirnya, Yang Maha Kudus diurapi dan tampil untuk memerintah sampai selama-lamanya.
Ingat: Yang terpenting adalah hikmat (pembukaan Firman Allah) dan pengertian (sanak).
Kita lihat KEHIDUPAN YANG MENGHARGAI HIKMAT, yang menjadikan pembukaan firman sebagai saudara dan pengertian sebagai sanak atau keluarga yang terdekat di dalam Matius 7, dengan perikop “Dua macam dasar” untuk menghadapi tritunggal Setan.
Matius 7:24-25
(7:24) "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. (7:25) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Mendengar dan menyimpannya, orang yang menghargai hikmat pembukaan firman = orang yang bijaksana = orang yang berpengertian = orang yang berakal budi dan bijaksana.
Apa sikap dari orang yang bijaksana? Apa sikap orang yang menghargai pembukaan firman?
Orang yang menghargai pembukana Firman TUHAN, orang yang bijaksana mendirikan rumahnya di atas batu, mendirikan rumahnya di atas korban Kristus.
Orang yang menghargai pembukaan firman, sama seperti orang yang bijaksana, yang mendirikan hidupnya di atas korban Kristus, sehingga sekalipun menghadapi Tritunggal Setan, ia kuat, tidak rubuh. Adapun Tritunggal Setan, antara lain;
1. Turunlah hujan, itu adalah ujian yang datang dari atas, penghulu di udara, gambaran dari naga.
Bijaksanalah. Siapa orang yang bijaksana? Yaitu orang yang menghargai pembukaan firman, yang setara dengan membangun rumah di atas korban Kristus, di atas batu, maka ada kekuatan. Inilah kehidupan yang kuat dan teguh, tidak goyah menghadapi Tritunggal Setan, itulah;
IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 05 DESEMBER 2020
STUDY YUSUF
(Seri: 219)
Subtema: MENGUMPULKAN, MENIMBUN, SERTA MENYIMPAN GANDUM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar